Motivasi - Kenapa ya dari dulu gue ga bunuh diri?
By Ahmad Rian Fadillah - December 06, 2017
Kenapa ya dari dulu gue ga bunuh diri?
Padahal kalau dipikir-pikir, gue punya banyak alasan untuk bunuh diri.
Di usia 20 tahun, gue resmi jadi yatim piatu.
Sedih? Pasti.
Kalau gue mau berpikir dramatis dan melankoli, gue cuma berdua sama
adek gue di dunia ini. Belum bisa cari makan sendiri. Udah ga ada lagi artinya
buat gue hidup ini. Sekarang kalaupun gue jadi sarjana, bokap nyokap gue ga
bakal liat. Padahal itu salah satu yang mereka perjuangkan bagi gue. Menjadi
sarjana merupakan salah satu pencapaian hidup, dan mereka ga liat. Gue juga
mikirin adek gue ke depannya karena sebenarnya ya gue kakak dan orangtuanya
sekarang. Sedih ga? Bangetlah.
Rasanya berat banget. Banget. Akan lebih mudah bagi gue untuk mati aja.
Kenapa? Karena kalau mati, gue ga perlu mikirin itu semua.
Tapi apa yang membuat gue ga
bunuh diri?
Gue mengetahui banyak hal tentang cara kerja Tuhan dalam hidup: Tuhan
selalu memiliki rencana indah, Tuhan tidak pernah memberikan pencobaan melebihi
kekuatan anak-Nya, gue pasti bisa melewati semua ini di dalam Tuhan yang
memberikan kekuatan bagi gue, dan sebagainya.
Jadi gue berpikir untuk tetap hidup dan mencari sebenarnya Tuhan mau
apa dalam hidup gue. Dan lo tau? Gue mulai menemukan maksud Tuhan menghajar gue
sedemikian rupa.
Salah satu hal yang sering gue denger adalah orang melihat bahwa gue
kuat. Dengan segala gelombang yang ada, gue bisa berada di titik sekarang gue
hidup, bahkan mungkin lebih hebat dari orang yang punya orangtua lengkap. Gue
sering dipercaya mengemban kewajiban besar. Dan itu semua bisa terjadi karena
gue berserah pada Tuhan. Itu semua terjadi karena kuasa Tuhan sempurna di dalam
gue yang ga sempurna.
Di situlah gue sadar bahwa salah satu tujuan gue diciptakan adalah
menjadi saksi hidup kuasa Tuhan. Mungkin hal ini menginspirasi dan menguatkan
orang lain supaya mampu bergerak sesuai dengan tujuan Tuhan menciptakan mereka.
Mungkin ada tujuan lainnya, tapi gue masih mencari. Secara standar
sosial, mungkin gue belum bisa dikatakan sukses karena belum dapat jabatan atau
uang triliunan. Tapi siapa peduli? Gue hidup sampai sekarang itu merupakan
sebuah kesuksesan.
Melihat cerita bunuh diri yang lagi hits saat ini (hits ya, karena
sebenarnya kisah bunuh diri itu kisah lama) gue jadi berpikir juga kenapa ya
gue ga bunuh diri? Dan kenapa ya mereka bunuh diri?
Gue bukan sedang menyalahkan pemikiran mereka untuk bunuh diri. Buat lo
yang lagi kepikiran bunuh diri, gue cuma pengen tahu, lo kenapa?
Berat ya? Sakit? Pedih? Ga tahan lagi?
Hidup tuh emang gitu. Ga pernah menjadi lebih mudah, adanya kita yang
lebih kuat.
Terus kalau sekarang lo sedih, berarti lo lemah? Ngga kok.
“Tapi kata orang gue lemah.” “Tapi kata orang gue cengeng.” GA USAH
DIPEDULIIN ELAH MEREKA MAH GA NGERTI HIDUP LO SEBERAT ITU. Orang-orang kayak
gitu memang harusnya ditenggelamkan. Mereka ga ngerti kalau lo tuh udah berjuang
sampai sejauh ini dan seakan-akan ga ada yang peduli. Mereka ga ngerti. Maafkan
kebodohan mereka.
Lagian kalau sekarang lo sedih dan merasa lemah, wajar kok. Itu
manusiawi. Justru gue salut sih kalau lo sekarang mengakui bahwa lo sedang
sedih, capek, lelah, lemah, dan ga sanggup lagi. Kenapa? Soalnya banyak orang
ga mampu mengakui kelemahannya. Orang yang mau mengakui bahwa ia sedang di
titik terbawahnya adalah orang kuat.
Buat lo yang saat ini sedang berpikir untuk mengakhiri hidup, boleh
dipikir ulang ga?
Hidup lo tuh berarti kok, tapi lo belom nemu aja.
Kalau lagi berat, coba cerita. Cerita ke temen, sahabat, pacar, guru,
orang asing, siapapunlah... Lo tau ga sih? Orang yang disuruh ngangkat gelas
kosong, lama kelamaan bisa pegel sendiri lho. Jadi buat apa lo simpen sendiri?
Kalau mungkin lo merasa lingkungan lo brengsek, coba berdoa. Gue ga tau
agama lo apa, tapi selama lo percaya kehadiran-Nya, cobalah bicara pada-Nya.
Gue salah satu orang yang selalu melakukan ini, dan berhasil buat gue.
Lo ga percaya Tuhan? Ya udah, coba meditasi dan kontemplasi deh. Tenang
dulu. Coba dipikir lagi.
Sayang banget lho.
Siapa tahu kehidupan lo di depan sana adalah seorang yang kaya dan
tekenal. Siapa tahu di depan sana lo punya jabatan bagus sampai orang sirik
sama lo. Siapa tahu ternyata di masa depan, dia menyesal sudah meninggalkan lo
dan akhirnya berbalik ke lo. Siapa tahu di depan sana, lo malah jadi orang yang
menggaji teman-teman lo yang lo anggap sialan itu, keren ga? Siapa tahu di
depan sana, lo malah membuktikan ke orangtua lo kalau yang lo omongin tuh bener
dan lo tuh bisa. Siapa tahu lo bisa bantu mereka yang sedang mengalami
kesulitan yang sama kayak lo. Dan sebagainya (silakan isi sendiri sesuai
harapan lo).
Ga ada yang tahu. Tapi satu hal yang pasti, segala kemungkinan itu ga
bakal terjadi kalau lo udah ga di dunia ini.
Lo bisa menjadi yang terbaik versi diri lo sendiri.
Bertahan ya, sampai Tuhan sendiri yang akan mengakhiri hidup lo.
Semangat! Lo pasti bisa.
Terima Kasih sudah membaca semoga bermanfaat. Jika kamu ada pertanyaan bisa comment dibawah dan Share Post ini karena siapa tau diluar sana masih ada yang belum mengetahuinya. Oke, Dari Saya Mohon Maaf Lahir dan Batin dan Sampai Jumpa. Bye :) #SalamMotivasi
0 komentar